MATERIAL HANDLING


Penanganan Material




A.Penanganan Material Secara Manual

1. Definsi-Definisi Penaganan Material Secara Manual

Penanganan Material Secara Manual adalah kegiatan pengangkatan atau pemindahan material secara manual yang melibatkan tenaga manusia,kegiatan tersebut seperti:Mengangkat,Mendorong,Membawa,Memutar,Menahan dan sebagainya.
Adapun pengertian penanganan material secara manual menurut beberapa sumber,sebagai berikut:
Menurut  American  Material Handling Society bahwa Penaganan Material Secara Manual dinyatakan sebagai seni dan ilmu yang meliputi  penanganan (handling), pemindahan (moving), Pengepakan (packaging), penyimpanan  (storing) dan  pengawasan (controlling) dari  material  dengan  segala bentuknya.
menurut Occupational Safety and Health Administration
(OSHA) mengklasifikasikan kegiatan manual material handling menjadi lima yaitu :
1. Mengangkat/Menurunkan (Lifting/Lowering)
2.  Mendorong/Menarik (Push/Pull)
3.  Memutar (Twisting)
4.   Membawa (Carrying)
5.   Menahan (Holding)

2. Tujuan Penanganan Material Secara Manual

Tujuan dari penganan material secara manual adalah untuk menghemat biaya yang dikerluarkan dan juga untuk mengurangi angka kecelakaan dalam menggunakan alat dalam melakukan teknik diatas.



3.Keuntungan Pengananan Material Secara Manual

Pemilihan penanganan material secara manual bukanlah tanpa sebab.Tetapi pemilihan tersebut berdasar pada keuntungan-keuntungan yang ada.Beberapa keuntungan yang ada sebagai berikut:
  • Fleksibel dalam gerakan karena memberikan kemudahan saat memindahkan material dalam ruang yang sempit atau terbatas.
  • Biaya lebih murah karena menggunakan tenaga manual
  • Tidak semua materi dapat diangkat dengan alat,artinya pemindahan barang yang kecil atau ringan lebih efisien menggunakan tenaga manual dari pada menggunakan alat.



4. Jenis-jenis kegiatan penanganan material secara                     manual

Dalam kegiatan penaganan material secara manual terdapat beberapa jenis kegiatan,kegiatannya sebagai berikut:



   1.Mengangkat/Menurunkan (Lifting/Lowering)

Mengangkat adalah kegiatan memindahkan barang

ke tempat yang lebih tinggi yang masih dapat dijangkau

oleh tangan. Kegiatan lainnya adalah menurunkan 

barang.



   2.Mendorong/Menarik (Push/Pull)

Kegiatan mendorong adalah kegiatan menekan 

berlawanan arah tubuh dengan usaha yang bertujuan 

untuk memindahkan obyek. Kegiatan menarik kebalikan

 dengan itu.





    3.Memutar (Twisting)

Kegiatan memutar merupakan kegiatan MMH yang 

merupakan gerakan memutar tubuh bagian atas ke satu

 atau dua sisi, sementara tubuh bagian bawah berada 

dalam posisi tetap. Kegiatan memutar ini dapat

 dilakukan dalam keadaan tubuh yang diam.





    4.Membawa (Carrying)

Kegiatan membawa merupakan kegiatan memegang 

atau mengambil barang dan memindahkannya. Berat 

benda menjadi berat total pekerja.


    5.Menahan (Holding)


Memegang obyek saat tubuh berada dalam posisi diam

 (statis).


5. Batasan beban dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu:


         A. Batasan Angkat Secara Legal (Legal Limitations)


Dalam rangka menciptakan suasana kerja yang aman dan

 sehat maka perlu adanya suatu batasan angkat untuk operator. 

Pada bagian ini akan dijelaskan beberapa batasan angkat 

secara legal dari berbagai Negara bagian benua Australia yang

digunakan untuk pabrik dan system bisnis manufaktur lainnya.

Batasan angkat ini dipakai sebagai batasan angkat secara

internasional. Adapun variabelnya adalah sebagai berikut :

  1.  Pria dibawah usia 16th, maksimum angkat adalah 14 kg
  2.   Pria usia diantara 16th dan 18th, maksimum angkat 18 kg
  3.  Pria usia lebih dari 18th, tidak ada batasan angkat
  4. Wanita usia diantara 16th dan 18th, maksimum angkat 11 kg
  5.  Wanita usia lebih dari 18th, maksimum angkat adalah 16  kg


Batasan angkat ini dapat membantu untuk mengurangi rasa 

nyeri, ngilu pada tulang belakang bagi para wanita 

(back injuries incidence to women). Batasan angkat ini akan 

mengurangi ketidaknyamanan kerja pada tulang belakang, 

terutama bagi operator untuk pekerjaan berat.


Batasan angkat di Indonesia ditetapkan melalui Peraturan 

Menteri Tenaga Kerja  Transmigrasi dan Koperasi No. 

PER.01/Men/1978 tentang Kesehatan dan Keselamatan  Kerja 

dalam bidang Penebangan dan Pengangkutan Kayu. Beban 

angkat  ditetapkan  dengan  dasar  perhitungan  5/7  kg  berat 

 badan.,  contohnya seorang  lelaki  dengan  berat  badan  70 

 kg  berarti  beban  yang  dapat  diangkat sebesar 50 kg. 

Batasan tersebut dapat dilihat pada table berikut:

Aktivitas mengangkat
Dewasa
Tenaga kerja muda
Laki laki

( kg )
Wanita

( kg )
Laki laki

( kg )
Sekali - kali
40
10
15
Terus menerus 15 –18
10
10 – 15



B. Batasan Angkat Secara Biomekanika


Batasan angkat biomekanika adalah analisa biomekanika

tentang rentang postur  atau  posisi  aktivitas  kerja,  ukuran 

badan  dan  ukuran  manusia.  Kriteria keselamatan adalah 

 berdasarkan beban tekan (compression  load) pada 

intervertebral disc.



        C.Batasan Angkat Secara Fisiologis

Batasan angkatan secara fisiologis ditetapkan dengan mempertimbangkan rata-rata beban metabolisme dan aktivitas angkat berulang (repetitive lifting) atau dapat juga ditentukan dari jumlah konsumsi  oksigen.  Metode  lain  adalah dengan cara pengukuran langsung pada tekanan yang ada di dalam perut selama aktivitas angkat dan  menghasilkan  batasan  gaya angkat terhadap beban kerja manual.

       D.Batasan Angkat Secara Psiko – Fisik


Metode ini berdasarkan pada sejumlah eksperimen yang 

berupaya mendapatkan berat pada berbagai keadaan dan 

ketinggian beban yang berbeda-beda. Ada tiga kategori posisi 

angkat yang ditemukan yaitu :

  1.  Dari permukaan lantai ke ketinggian genggaman (knuckle     height)
  2. Dari  ketinggian  genggaman  tangan  (knuckle  height) ketinggian bahu (shoulder height)
  3.  Dari  ketinggian  bahu  (shoulder  height)  ke  maksium         jangkauatangan vertikal   (vertical arm reach)


Batasan  berat  beban  yang  dapat  diangkat  berdasarkan

  kategori  diatas dapat dilihat pada tabel tabel berikut ini :


Tabel.
Berat beban yang dapat ditolelir untuk aktivitas angkat yang sering

Frekuensi angkat Berat yang boleh diangkat (kg)
Satu kali dalam 30 menit
Satu kali dalam 25 menit
Satu kali dalam 15 20 menit Satu kali dalam 10 15 menit Satu kali dalam 5 menit
95
85
66
50
33
Tabel.
Batasan berat beban dengan metode berat beban yang dapat ditolerir untuk diangkat

Jenis
kelamin
Jarak    antara
pusat gravitasi beban      dan pekerja
Berat   yang
Diijinkan
Jarak antara
tinggi lantai sampai tinggi genggaman tangan
Jarak antara
genggaman tangan sampai
bahu (cm)
Jarak
antar tinggi bahu sampai
jangkauan
tangan
(cm)
Pria 380
Optimum
Maksimum
23
29
19
24
18
23
250
Optimum
Maksimum
26
34
19
24
18
23
180
Optimum
Maksimum
79
37
20
26
19
24
Wanita 380
Optimum
Maksimum
17
20
13
15
12
14


250
Optimum
Maksimum
20
24
13
15
12
14
180
Optimum
Maksimum
22
26
14
17
13
15

Pekerja yang boleh mengangkat beban maksimum adalah beban pekerja yang sehat berusia 18 60 tahun. Diharapkan beban yang diangkat pada batas ini dilaksanakan dibawah pengawasan supervisor yang bertangging jawab menangani masala pemilihan   pekerja   yang   mempunyai   kondis fisik,   kebugara   dan pengalaman yang cukup. Pekerja yang berusia pada atau lebih dari 60 tahun tidak diharapkan untuk  mengangkat  beban optimum.  Data-data yang ada  pada tabel diatas dikurangi 25 % untuk pekerja yang berusia dibawah 16 tahun.



6.POWER ZONE






Grafik di atas menggambarkan zona angkat yang aman dan bobot yang sesuai di zona tersebut. Kawasan hijau merupakan zona terbaik yang sering disebut sebagai zona kekuatan. Zona merah adalah zona angkat dan tidak tepat di atas bahu dan di bawah tinggi lutut. Selain itu, semakin jauh seorang pekerja menjangkau dari tubuh, semakin rendah berat yang ditangani dengan aman (zona kuning). Anda bisa melihat mengapa 35 pound menjadi standar industri kesehatan dan rekomendasi bagus untuk semua lingkungan pengangkat.

Di ujung bawah lift, bergerak di bawah lutut meningkatkan risiko dan paparan ke belakang, terutama untuk daerah lumbar. Penelitian yang diselesaikan oleh Al Nachemson mengilustrasikan perubahan tekanan pada disc dengan berbagai aktivitas. Aktivitas pengangkatan sangat meningkatkan tekanan cakram.

Mekanisme tubuh yang lebih baik mengurangi gaya dan menahan beban dari lantai dalam posisi tegak mengurangi kekuatan lebih jauh. Inilah fakta yang akan membuat Anda berhenti sejenak sebelum mengangkat dari lantai. Membungkuk di pinggang dan mencapai ke lantai tanpa beban di tangan meningkatkan tekanan pada cakram lumbal hingga sekitar 1000 inci pon. NIOSH merekomendasikan membatasi tekanan lumbal disc hingga tidak lebih dari 770 inci pound.

Pasukan di luar £ 770 inci mulai mengubah kesehatan disk secara fisik. Mengangkat dengan benar bisa mengurangi kekuatan, namun teknik yang tepat adalah keterampilan yang jarang dikuasai atau digunakan oleh orang-orang di lingkungan kerja yang dinamis. Melalui studi ini kita tahu bahwa kisaran angkat teraman adalah antara tinggi lutut dan bahu berdiri. Ini adalah pedoman dasar yang tidak memperhatikan jangkauan dan liku dari bodi serta kopling (pegangan).

Lingkungan kerja di luar rentang ini meningkatkan risiko cedera bahu dan punggung. Berikut adalah beberapa pertimbangan sederhana: Jauhkan angkat antara tinggi lutut dan bahu. Batasi berat sampai 35 pon dan pertimbangkan alat bantu angkat seperti lift vakum untuk beban lebih besar. Hindari menempatkan pekerjaan di lantai. Double up palet untuk meningkatkan load platform. Pertimbangkan lift palet dinamis untuk menjaga beban pada posisi terbaik. Apa pun yang diangkat secara manual lebih dari 35 pon harus mengangkat dua orang.


B.penanganan material menggunakan alat

1.karakteristik Material

Material memiliki beberapa karakteristik,sebagai

berikut:
  1. Beban, ukuran berat benda, usaha yang dibutuhkan untuk mengangkat, maupun momen inersia benda.
  2. Dimensi, atau ukuran benda seperti lebar, panjang, tebal, dan bentuk benda baik itu kotak, silinder, dll.
  3. Distribusi beban, ukuran letak unit CG dengan reaksi pekerja untuk membawa dengan satu atau dua tangan.
  4. Kopling, cara membawa benda oleh pekerja berkaitan dengan tekstur, permukaan, atau letak.
  5. Stabilitas beban, ukuran konsistensi lokasi CM
2.Tingkat Aliran Material
    1. Jumlah aliran rendah dan jarak perpindahan relatif pendek handtruck
    2. Jumlah aliran rendah dan jarak perpindahan sedikit lebih jauh AGV
    3. Jumlah aliran sangat tinggi conveyor
    4. Jumlah aliran sangat tinggi dan jarak perpindahan sedikit lebih jauh AGV Train
3.Tipe tata letak pabrik
Berdasarkan beberapa literatur[1] tipe tata letak pabrik tidak hanya tiga macam melainkan ada empat macam  yang lasim dibahas, yakni: tata letak berdasarkan lokasi material tetap (fixed position layout), tata letak berdasarkan aliran produksi (product layout), tata letak berdasarkan fungsi atau macam proses (process layout), dan tata letak berdasarkan kelompok produk (group layout).

1.Tata letak berdasarkan fungsi atau macam proses (process layout)
Pengaturan tata letak dengan cara menempatkan segala mesin/peralatan yang memiliki tipe/ jenis sama kedalam satu departemen. Jenis tata letak process layout sangat cocok untuk industri yang sifatnya menerima job order dengan jenis produk yang bervariasi/jenis produk banyak dan volume produksi rendah. Pada umumnya industri kecil lebih cocok menggunakan jenis tata letak seperti ini.
2. Tata letak berdasarkan aliran produksi (product layout)
Mesin/peralatan produksi diatur sesuai dengan urutan proses pengerjaan produk/komponen. Pengaturan jenis ini biasanya digunakan untuk membuat produk dalam jumlah yang banyak secara terus menerus dalam waktu produksi yang lama dan variasi/jenis produk yang dibuat tidak banyak.
Untuk industri/perusahaan yang membuat produk secara massal dalam waktu relatif panjang (terus menerus) dan tidak tergantung pesanan, maka jenis tata letak yang sesuai adalah product layout.
3.Tata letak berdasarkan kelompok produk (group layout).
Tata letak kelompok produk adalah mengelompokan produk atau komponen yang akan dibuat berdasarkan kesamaan dalam proses, bentuk, mesin, atau peralatan yang dipakai. Tata letak ini merupakan kombinasi tipe tata letak produk dan proses.
4. Tata letak berdasarkan lokasi material tetap (fixed position layout)
Pada tipe ini, material atau komponen/produk utamanya tinggal tetap pada posisinya sedangkan sarana produksi (mesin/peralatan, manusia,dsb) bergerak menuju lokasi material. Tata letak tipe ini sering digunakan untuk membuat produk dengan ukuran besar seperti: perakitan pesawat terbang, kapal laut dsb.

2.jenis alat dan fungsinya dalam penanganan 

material

 Semua peralatan material handling diklasifikasikan ke dalam tiga tipe utama yaitu: Conveyor (ban berjalan), Crane (derek), dan trucks (alat angkut/kereta).
a.      Conveyor
Conveyor digunakan untuk memindahkan material secara kontinyu (berkelanjutan) dengan jalur yang tetap.
Chain conveyor    
Hasil gambar untuk gambar chain conveyor














Belt conveyor


Hasil gambar untuk gambar beltconveyor








Wire mesh conveyors 
Hasil gambar untuk gambar wire mesh conveyor















Lineshaft roller conveyor

Hasil gambar untuk gambar lineshaft roller conveyor





b.      Cranes dan Hoists
Cranes (derek) dan Hoists (kerekan) adalah peralatan yang digunakan untuk memindahkan beban secara terputus-putus/patah-patah dengan area terbatas. Tipe cranes dan hoists juga banyak macamnya. Tipe cranes terdiri dari: jib crane, bridge crane, gantry crane, tower crane, stacker crane, dan sebagainya.

CRANE 



Hasil gambar untuk gambar crane




HOIST



Hasil gambar untuk gambar hoist






c. Trucks
Trucks yang digerakkan tangan atau mesin dapat memindahkan material dengan berbagai macam jalur yang ada. Termasuk dalam kelompok truck antara lain, forklift trucks, fork trucks, trailer trains, automated guided vehicles (AGV), dan sebagainya.

Hand Truck 


Hasil gambar untuk gambar hand truck










Forklift Truck 
Hasil gambar untuk gambar forklift truck










Automated Guided Vehicles





Hasil gambar untuk gambar Automated Guided Vehicles

3.JENIS-JENIS PERALATAN RIGGING

Rigging adalah suatu metoda untuk menangani material  beban besar dengan menggunakan tali, baik tali dari serat sintetik ataupun tali serat baja atau sling.
adapun jenis-jenis peralatan rigging antara lain :



Jenis sling yang digunakan diberbagai industry khususnya industry berat macam-macamnya adalah :
  1. Round Sling
Keempat jenis sling tersebut digunakan sesuai dengan kondisi lapangan, kebutuhan customer pada saat aplikasinya nanti dan fungsinya sendiri. Langsung saya akan saya bahas yang pertama yaitu wire rope sling.

1. WIRE ROPE SLING

Wire rope adalah Tali baja yang terbuat dari beberapa WIRE yang dipilin membentuk STRAND, lalu beberapa strand tersebut dipilin mengelilingi CORE untuk membentuk sebuah wire rope.
Wire Rope Sling adalah Wire rope yang salah satu atau kedua ujungnya sudah diterminasi atau dibuat mata. Wire rope sling ini banyak digunakan di lapangan untuk aplikasi mengangkat barang ( Lifting ), menarik ( Towing ), menambat kapal ( Mooring ), mengikat ( Lashing(choker) ) dan masih banyak lagi.
Pembuatan wire rope sling sifatnya customized, yang berarti wire rope sling ini dapat difabrikasi sesuai dengan spesifikasi dan kebutuhan user di lapangan. Karena sifatnya yang dibuat sesuai dengan pesanan user, maka diperlukan data-data untuk membuat wire rope sling tersebut. Data-data yang diperlukan untuk membuat wire rope sling adalah sebagai berikut :
  • Spesifikasi Wire Rope itu sendiri ( Konstruksi, Core, Asal, Ukuran, Putaran, Finishing )
  • Jenis Terminasi apa yang ingin digunakan.
  • Berapa Jumlah terminasi yang akan dibuat pada wire rope sling nantinya, hanya di satu ujungnya atau dikedua ujungnya.
  • Untuk terminasi mata : ( Berapa diameter besar matanya, Menggunakan thimble atau tidak, Menggunakan aksesoris tambahan atau tidak seperti Hook, Masterlink, Ring ).
  • Berapa panjang jadi yang diminta user.
  • Untuk Multi Legged Sling, berapa jumlah kaki yang dibutuhkan.
  • Berapa set sling yang dibutuhkan.
Berikut ini adalah macam-macam jenis terminasi dari Wire Rope Sling :
Jenis sling yang digunakan diberbagai industry khususnya industry berat macam-macamnya adalah :
  1. Round Sling
Keempat jenis sling tersebut digunakan sesuai dengan kondisi lapangan, kebutuhan customer pada saat aplikasinya nanti dan fungsinya sendiri. Langsung saya akan saya bahas yang pertama yaitu wire rope sling.

1. WIRE ROPE SLING

Wire rope adalah Tali baja yang terbuat dari beberapa WIRE yang dipilin membentuk STRAND, lalu beberapa strand tersebut dipilin mengelilingi CORE untuk membentuk sebuah wire rope.
Wire Rope Sling adalah Wire rope yang salah satu atau kedua ujungnya sudah diterminasi atau dibuat mata. Wire rope sling ini banyak digunakan di lapangan untuk aplikasi mengangkat barang ( Lifting ), menarik ( Towing ), menambat kapal ( Mooring ), mengikat ( Lashing(choker) ) dan masih banyak lagi.
Pembuatan wire rope sling sifatnya customized, yang berarti wire rope sling ini dapat difabrikasi sesuai dengan spesifikasi dan kebutuhan user di lapangan. Karena sifatnya yang dibuat sesuai dengan pesanan user, maka diperlukan data-data untuk membuat wire rope sling tersebut. Data-data yang diperlukan untuk membuat wire rope sling adalah sebagai berikut :
  • Spesifikasi Wire Rope itu sendiri ( Konstruksi, Core, Asal, Ukuran, Putaran, Finishing )
  • Jenis Terminasi apa yang ingin digunakan.
  • Berapa Jumlah terminasi yang akan dibuat pada wire rope sling nantinya, hanya di satu ujungnya atau dikedua ujungnya.
  • Untuk terminasi mata : ( Berapa diameter besar matanya, Menggunakan thimble atau tidak, Menggunakan aksesoris tambahan atau tidak seperti Hook, Masterlink, Ring ).
  • Berapa panjang jadi yang diminta user.
  • Untuk Multi Legged Sling, berapa jumlah kaki yang dibutuhkan.
  • Berapa set sling yang dibutuhkan.



JENIS DAN MACAM SLINGJENIS DAN MACAM SLING2




2. CHAIN SLING

Chain sling dalam bahasa indonesia disebut juga rantai sling. Dalam artiannya menurut wikipedia rantai adalah serangkaian link yang terhubung biasanya terbuat dari logam. Sebuah rantai bisa terdiri dari 2 atau bahkan lebih dari 2 link yang berangkaian.
Kegunaan dari rantai yaitu :
  • Rantai dirancang untuk mengangkat, menarik, mengikat (Choker) dan mengamankan sesuatu.
  • Rantai dirancang untuk membantu menggerakkan mesin (biasa digunakan pada roller mesin).
Sedangkan Chain Sling adalah rantai yang ujungnya diberikan aksesoris sebagai alat bantu angkat ( Masterlink, Hammerlock dan Hook ).
Kegunaan dari Chain sling yaitu untuk aplikasi mengangkat dan menarik.
Untuk membuat Chain Sling dibutuhkan data-data yang berkaitan agar chain sling yang dipesan customer nantinya tidak salah ukurannya dan aksesoris yang digunakannya atau faktor lain. Data-data yang dibutuhkan sebelum membuat chain sling adalah sebagai berikut :
  • Ukuran diamater rantai atau kapasitas chain sling.
  • Banyaknya jumlah kaki sling pada chain sling nantinya.
  • Panjang jadi chain sling.
  • Aksesoris atau fitting lain yang dibutuhkan atau ditambahkan pada chain sling ( Hook, Ring, Masterlink, Shackle, dll)
Untuk mengetahui panjang jadi sesuai dengan point 3 ada baiknya saya contohkan juga dengan gambar. Berikut adalah cara menghitung panjang jadi Chain sling :

JENIS DAN MACAM SLING

Sedangkan macam-macam dari chain sling bentuknya adalah sebagai berikut :

JENIS DAN MACAM SLING

3. WEBBING SLING

Jenis alat angkat yang ketiga adalah webbing sling. Webbing sling atau yang sering disebut juga dengan sling belt adalah alat pengganti wire rope sling atau chain sling dalam aplikasi angkat (Lifting) dan mengikat (Choker).
Kenapa dianggap sebagai pengganti? tentunya webbing sling mempunyai kelebihan, karena dapat menggantikan wire rope sling dan chain sling. Kelebihan atau keuntungan dari webbing sling adalah :
  • Lebih ringan sehingga mudah dan aman digunakan.
  • Lebih flexible.
  • Tidak berkarat.
  • Tidak merusak atau membuat kotor barang yang diangkat.
  • Mudah dilakukan inspeksi.

Untuk gambar dari webbing sling dan spesifikasinya adalah sebagai berikut :

JENIS DAN MACAM SLING



4. ROUND SLING

Jenis Sling yang terakhir adalah round Sling. Round Sling adalah Synthetic Sling yang dibungkus lagi dengan pembungkus dari Synthetic dan dibentuk melingkar.
Keuntungan dari Round Sling ini adalah sebagai berikut :
  • Lebih tahan lama.
  • Jika mengangkat dengan posisi Choker, posisi angkat lebih sempurna. Gambar webbing sling diatas terdapat contoh mengangkat secara choker.
  • Untuk kapasitas angkat yang besar, Round Sling lebih tipis dan ringan dibandingkan dengan dengan Synthetic Sling yang lain.
BIAYA PENANGANAN MATERIAL

1.TUJUAN DIBUATNYA PERENCANAN PENANGANAN MATERIAL

Ongkos Material Handling (OMH) adalah suatu ongkos yang timbul akibat adanya aktivitas material dari satu mesin ke mesin lain atau dari satu departemen kedepartemen lain yang besarnya ditentukan sampai pada suatu tertentu (Sutalaksana, 1997). Satuan yang digunakan adalah Rupiah/Meter Gerakan. Tujuan dibuatnya perencanaan Material Handling adalah:
  1. Meningkatkan Kapasitas
  2. Memperbaiki kondisi kerja
  3. Memperbaiki pelayanan pada konsumen
  4. Meningkatkan kelengkapan dan kegunaan ruangan
  5. Mengurangi ongkos

Tujuan utama dari perencanaan material handling adalah untuk mengurangi biaya produksi. Selain itu, material handling sangat berpengaruh terhadap operasi dan perancangan fasilitas yang diimplementasikan. Beberapa tujuan dari sistem material handling antara lain (Meyers, F.E.):
  1. Menjaga atau mengembangkan kualitas produk, mengurangi kerusakan dan memberikan perlindungan terhadap material.
  2. Meningkatkan keamanan dan mengembangkan kondisi kerja.
  3. Meningkatkan produktivitas.
  4. Meningkatkan tingkat penggunaan fasilitas.
  5. Mengurangi bobot mati.
  6. Sebagai pengawasan persediaan.

2.RUANG LINGKUP BIAYA PERENCANAAN MATERIAL HANDLING

A. BIAYA INVESTASI
  • harga pembelian alat
  • komponen alat bantu
  • biaya instalasi
b. BIAYA OPERASI
  • biaya perawatan
  • biaya bahan bakar
  • biaya tenaga kerja (upah & jaminan kecelakaan kerja)
c.BIAYA YANG MENGANGKUT MASALAH PENGEPAKAN
3. CARA MENGHITUNG OMH (ONGKOS MATERIAL                  HANDLING)

CONTOH PERHITUNGAN ONGKOS MATERIAL:


CONTOH SOAL:`sebuah alat angkut forklift dibeli dengan harga Rp. 10.000.000 diharapkan dapat umur ekonomis selama 5 tahun. Biaya bahan bakar Rp. 15.000 / 5jam pemakaian. Biaya perawatan Rp.7.000/ jam. Jika forklift berjalan rata-rata 10000 meter perhari. Tentukan OMH nya jika diasumsikan forklift beroperasi 200 hari dalam setahun sedangkan upah operator Rp. 10.000 / jam 


PENYELESAIAN:

A. Menentuakan depresiasi dengan menggunakan depresiasi garis lurus

biaya angkut :(umur ekonomis x beroprasi x bb.jam)

     Rp. 10.000.000                  :         ( 5 x 200 x 5)                          

Rp.2000                                                                                    









B. menentukan jarak angkut angkut tiap jam

                                    =  jarak rata-rata perhari : waktu operasi perhari

=             10000 :  5                           

=                                 2000               

c.menentukan total biaya

= b.perawatan+b.bahan bakar/jam+depresiasi+b.operator

= 7000 + 15000 / 5 + 2000 + 10000

= 22000


d.menentukan omh

= total biaya : jarak angkut tiap jam

            =                        22000:2000                        
                                           
                =                             11                                      

Dua peralatan material handling, hand truck dan forklift digunakan untuk memindahkan produk A dan B. Pilih dari peralatan tersebut yang lebih hemat untuk dipakai, jika karakterisasi produk dan spesifikasi peralatan sbb:



Produk yang dipindahkan
Volume
(cm)
Jarak Perpindahan
Satuan yang dipindahkan
A
30x15x15
150 m
230/hari
B
60x60x60
75m
260/hari


Peralatan
Maksimum Volume (cm)
Biaya Loading & Unloading
OMH
Handtruck
150x90x120
Rp.50000
Rp.2000
Forklift
120x120x120
Rp.25000
Rp.5000
Penyelesaian
Langkah 1 Menentukan Kapasitas peralatan


Produk A:
Handtruck    = 150x90x120 : 30 x15x15

                     =        240 unit


Forklift        = 120x120x12 : 30x15x15

                    = 256 unit


Produk B
Handtruck   = 150x90x120 : 60x60x60

                    = 7.5 unit

Forklift        = 120x120x120 : 60x60x60


                    = 8 unit 


Langkah 2 menentukan frekuensi perpindahan

rumus:


                Frekuensi =    Satuan Yang diangkut : Kapasitas alat angkut


Produk A :

Frekuensi Handtruck A = 230 : 240

                                       = 0,958 atau 1

Frekuensi Forklift A      = 230 : 256

                                       = 0,898 atau 1




Produk B :
Frekuensi Handtruck B  = 260 : 7,5

                                       = 35


Frekuensi Forklift B      = 260 : 8

                                       = 33


Langkah 3 Menentukan Biaya Pemindahan
rumus :


Handtruck/Forklift = (F.produk A x biaya load/unload) + (omh x jarak pindah x

                                    F.produk A x 2)


Produk A :


Handtruck          = ( 1 x 50000 ) + ( 1500 x 150 x 1 x 2)

                           = 500.000

Forklift               = ( 5 x 50000) + ( 1500 x 75 x35 x 2 )

                           = 9.625.000

Total Handtruck = A + B

                           = 500.000 + 9.625.000

Produk B

Handtruck = ( 1 x 25000) + ( 7500 x 150 x 2)

                  = 2.275.000


Forklift = ( 33 x 25000) + ( 75000 x 75 x 33 x 2)


             = 38.000.000

Total Forklift     = A + B

                          = 2.275.000 + 38.000.000

                          = 40.225.000

























Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENERAPAN 5S DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI