MATERIAL HANDLING
Penanganan Material
A.Penanganan
Material Secara Manual
1. Definsi-Definisi
Penaganan Material Secara Manual
Penanganan
Material Secara Manual adalah kegiatan pengangkatan atau pemindahan
material secara manual yang melibatkan tenaga manusia,kegiatan
tersebut seperti:Mengangkat,Mendorong,Membawa,Memutar,Menahan dan
sebagainya.
Adapun
pengertian penanganan material secara manual menurut beberapa
sumber,sebagai berikut:
Menurut
American
Material
Handling Society
bahwa
Penaganan Material
Secara Manual
dinyatakan
sebagai
seni
dan
ilmu
yang
meliputi penanganan
(handling),
pemindahan (moving),
Pengepakan (packaging),
penyimpanan
(storing)
dan pengawasan
(controlling)
dari material
dengan
segala bentuknya.
menurut
Occupational
Safety and Health Administration
(OSHA)
mengklasifikasikan kegiatan manual
material handling menjadi
lima yaitu :
1. Mengangkat/Menurunkan
(Lifting/Lowering)
2. Mendorong/Menarik
(Push/Pull)
3. Memutar
(Twisting)
4. Membawa
(Carrying)
5. Menahan
(Holding)
2.
Tujuan Penanganan Material Secara Manual
Tujuan
dari penganan material secara manual adalah untuk menghemat biaya
yang dikerluarkan dan juga untuk mengurangi angka kecelakaan dalam
menggunakan alat dalam melakukan teknik diatas.
3.Keuntungan
Pengananan Material Secara Manual
Pemilihan
penanganan material secara manual bukanlah tanpa sebab.Tetapi
pemilihan tersebut berdasar pada keuntungan-keuntungan yang
ada.Beberapa keuntungan yang ada sebagai berikut:
- Fleksibel dalam gerakan karena memberikan kemudahan saat memindahkan material dalam ruang yang sempit atau terbatas.
- Biaya lebih murah karena menggunakan tenaga manual
- Tidak semua materi dapat diangkat dengan alat,artinya pemindahan barang yang kecil atau ringan lebih efisien menggunakan tenaga manual dari pada menggunakan alat.
4. Jenis-jenis
kegiatan penanganan material secara manual
Dalam
kegiatan penaganan material secara manual terdapat beberapa jenis
kegiatan,kegiatannya sebagai berikut:
1.Mengangkat/Menurunkan
(Lifting/Lowering)
Mengangkat
adalah kegiatan memindahkan barang
ke tempat yang lebih tinggi yang
masih dapat dijangkau
oleh tangan. Kegiatan lainnya adalah menurunkan
barang.
2.Mendorong/Menarik
(Push/Pull)
Kegiatan
mendorong adalah kegiatan menekan
berlawanan arah tubuh dengan usaha
yang bertujuan
untuk memindahkan obyek. Kegiatan menarik kebalikan
dengan itu.
3.Memutar
(Twisting)
Kegiatan
memutar merupakan kegiatan MMH yang
merupakan gerakan memutar tubuh
bagian atas ke satu
atau dua sisi, sementara tubuh bagian bawah
berada
dalam posisi tetap. Kegiatan memutar ini dapat
dilakukan dalam
keadaan tubuh yang diam.
4.Membawa
(Carrying)
Kegiatan
membawa merupakan kegiatan memegang
atau mengambil barang dan
memindahkannya. Berat
benda menjadi berat total pekerja.
5.Menahan
(Holding)
Memegang
obyek saat tubuh berada dalam posisi diam
(statis).
5. Batasan
beban dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu:
A. Batasan
Angkat Secara Legal (Legal
Limitations)
Dalam rangka
menciptakan suasana kerja yang aman dan
sehat maka perlu adanya suatu
batasan angkat untuk operator.
Pada bagian ini akan dijelaskan
beberapa batasan angkat
secara legal dari berbagai Negara bagian
benua Australia yang
digunakan untuk pabrik dan system bisnis
manufaktur lainnya.
Batasan angkat ini dipakai sebagai batasan angkat
secara
internasional. Adapun variabelnya adalah sebagai berikut :
- Pria dibawah usia 16th, maksimum angkat adalah 14 kg
- Pria usia diantara 16th dan 18th, maksimum angkat 18 kg
- Pria usia lebih dari 18th, tidak ada batasan angkat
- Wanita usia diantara 16th dan 18th, maksimum angkat 11 kg
- Wanita usia lebih dari 18th, maksimum angkat adalah 16 kg
Batasan angkat ini
dapat membantu untuk mengurangi rasa
nyeri, ngilu pada tulang
belakang bagi para wanita
(back
injuries incidence to women). Batasan
angkat ini akan
mengurangi ketidaknyamanan kerja pada tulang
belakang,
terutama bagi operator untuk pekerjaan berat.
Batasan
angkat
di
Indonesia
ditetapkan
melalui
Peraturan
Menteri
Tenaga
Kerja
Transmigrasi
dan
Koperasi
No.
PER.01/Men/1978
tentang
Kesehatan
dan
Keselamatan
Kerja
dalam
bidang
Penebangan
dan
Pengangkutan
Kayu.
Beban
angkat
ditetapkan
dengan
dasar
perhitungan
5/7
kg
berat
badan.,
contohnya
seorang
lelaki
dengan
berat
badan
70
kg
berarti
beban
yang
dapat
diangkat
sebesar
50
kg.
Batasan
tersebut
dapat
dilihat
pada
table
berikut:
Aktivitas mengangkat |
Dewasa
|
Tenaga kerja muda | |
Laki
–
laki
(
kg
)
|
Wanita
|
Laki
–
laki
(
kg
)
|
|
Sekali - kali |
40
|
10
|
15
|
Terus menerus | 15 –18 |
10
|
10 – 15 |
B. Batasan Angkat Secara Biomekanika
Batasan angkat
biomekanika
adalah
analisa
biomekanika
tentang
rentang
postur
atau
posisi
aktivitas
kerja,
ukuran
badan
dan
ukuran
manusia.
Kriteria
keselamatan
adalah
berdasarkan
beban
tekan
(compression
load)
pada
intervertebral
disc.
C.Batasan Angkat Secara Fisiologis
Batasan
angkatan
secara
fisiologis
ditetapkan
dengan
mempertimbangkan
rata-rata
beban
metabolisme
dan
aktivitas
angkat
berulang
(repetitive
lifting)
atau
dapat
juga ditentukan
dari
jumlah
konsumsi
oksigen.
Metode
lain
adalah
dengan
cara
pengukuran
langsung
pada
tekanan
yang
ada
di
dalam
perut
selama aktivitas angkat dan
menghasilkan
batasan
gaya
angkat
terhadap
beban
kerja
manual.
D.Batasan Angkat Secara Psiko – Fisik
Metode
ini
berdasarkan pada sejumlah
eksperimen
yang
berupaya
mendapatkan
berat
pada
berbagai
keadaan
dan
ketinggian
beban
yang
berbeda-beda.
Ada
tiga
kategori
posisi
angkat
yang
ditemukan
yaitu
:
- Dari permukaan lantai ke ketinggian genggaman (knuckle height)
- Dari ketinggian genggaman tangan (knuckle height) ketinggian bahu (shoulder height)
- Dari ketinggian bahu (shoulder height) ke maksium jangkauan tangan vertikal (vertical arm reach)
Batasan
berat
beban
yang
dapat
diangkat
berdasarkan
kategori
diatas
dapat
dilihat
pada
tabel
–
tabel
berikut
ini
:
Tabel.
Berat
beban
yang
dapat
ditolelir
untuk
aktivitas
angkat
yang
sering
Frekuensi angkat Berat yang boleh diangkat (kg) Satu kali dalam 30 menitSatu kali dalam 25 menitSatu kali dalam 15 – 20 menit Satu kali dalam 10 – 15 menit Satu kali dalam 5 menit9585665033
Tabel.
Batasan
berat
beban
dengan
metode
berat
beban
yang
dapat
ditolerir
untuk
diangkat
- JeniskelaminJarak antarapusat gravitasi beban dan pekerjaBerat yangDiijinkanJarak antaratinggi lantai sampai tinggi genggaman tanganJarak antaragenggaman tangan sampaibahu (cm)Jarakantar tinggi bahu sampaijangkauantangan(cm)
Pria 380 OptimumMaksimum232919241823250 OptimumMaksimum263419241823180 OptimumMaksimum793720261924Wanita 380 OptimumMaksimum172013151214
250 OptimumMaksimum202413151214180 OptimumMaksimum222614171315
Pekerja
yang
boleh
mengangkat
beban
maksimum
adalah
beban
pekerja
yang
sehat
berusia
18
–
60
tahun.
Diharapkan
beban
yang
diangkat
pada
batas
ini
dilaksanakan
dibawah
pengawasan
supervisor
yang
bertangging
jawab
menangani
masalah
pemilihan
pekerja
yang
mempunyai
kondisi
fisik,
kebugara
dan
pengalaman
yang
cukup.
Pekerja
yang
berusia
pada
atau
lebih
dari
60
tahun
tidak
diharapkan
untuk
mengangkat
beban
optimum.
Data-data
yang
ada
pada
tabel
diatas
dikurangi
25
%
untuk
pekerja
yang
berusia
dibawah
16
tahun.
6.POWER ZONE
Grafik di atas menggambarkan zona angkat yang aman dan bobot yang sesuai di zona tersebut. Kawasan hijau merupakan zona terbaik yang sering disebut sebagai zona kekuatan. Zona merah adalah zona angkat dan tidak tepat di atas bahu dan di bawah tinggi lutut. Selain itu, semakin jauh seorang pekerja menjangkau dari tubuh, semakin rendah berat yang ditangani dengan aman (zona kuning). Anda bisa melihat mengapa 35 pound menjadi standar industri kesehatan dan rekomendasi bagus untuk semua lingkungan pengangkat.
Di
ujung bawah lift, bergerak di bawah lutut meningkatkan risiko dan
paparan ke belakang, terutama untuk daerah lumbar. Penelitian yang
diselesaikan oleh Al Nachemson mengilustrasikan perubahan tekanan
pada disc dengan berbagai aktivitas. Aktivitas pengangkatan sangat
meningkatkan tekanan cakram.
Mekanisme
tubuh yang lebih baik mengurangi gaya dan menahan beban dari lantai
dalam posisi tegak mengurangi kekuatan lebih jauh. Inilah fakta yang
akan membuat Anda berhenti sejenak sebelum mengangkat dari lantai.
Membungkuk di pinggang dan mencapai ke lantai tanpa beban di tangan
meningkatkan tekanan pada cakram lumbal hingga sekitar 1000 inci pon.
NIOSH merekomendasikan membatasi tekanan lumbal disc hingga tidak
lebih dari 770 inci pound.
Pasukan
di luar £ 770 inci mulai mengubah kesehatan disk secara fisik.
Mengangkat dengan benar bisa mengurangi kekuatan, namun teknik yang
tepat adalah keterampilan yang jarang dikuasai atau digunakan oleh
orang-orang di lingkungan kerja yang dinamis. Melalui studi ini kita
tahu bahwa kisaran angkat teraman adalah antara tinggi lutut dan bahu
berdiri. Ini adalah pedoman dasar yang tidak memperhatikan jangkauan
dan liku dari bodi serta kopling (pegangan).
Lingkungan
kerja di luar rentang ini meningkatkan risiko cedera bahu dan
punggung. Berikut adalah beberapa pertimbangan sederhana: Jauhkan
angkat antara tinggi lutut dan bahu. Batasi berat sampai 35 pon dan
pertimbangkan alat bantu angkat seperti lift vakum untuk beban lebih
besar. Hindari menempatkan pekerjaan di lantai. Double up palet untuk
meningkatkan load platform. Pertimbangkan lift palet dinamis untuk
menjaga beban pada posisi terbaik. Apa pun yang diangkat secara
manual lebih dari 35 pon harus mengangkat dua orang.
B.penanganan
material menggunakan alat
1.karakteristik
Material
Material
memiliki beberapa karakteristik,sebagai
berikut:
berikut:
- Beban, ukuran berat benda, usaha yang dibutuhkan untuk mengangkat, maupun momen inersia benda.
- Dimensi, atau ukuran benda seperti lebar, panjang, tebal, dan bentuk benda baik itu kotak, silinder, dll.
- Distribusi beban, ukuran letak unit CG dengan reaksi pekerja untuk membawa dengan satu atau dua tangan.
- Kopling, cara membawa benda oleh pekerja berkaitan dengan tekstur, permukaan, atau letak.
- Stabilitas beban, ukuran konsistensi lokasi CM
2.Tingkat
Aliran Material
- Jumlah aliran rendah dan jarak perpindahan relatif pendek handtruck
- Jumlah aliran rendah dan jarak perpindahan sedikit lebih jauh AGV
- Jumlah aliran sangat tinggi conveyor
- Jumlah aliran sangat tinggi dan jarak perpindahan sedikit lebih jauh AGV Train
3.Tipe
tata letak pabrik
Berdasarkan
beberapa literatur[1]
tipe tata letak pabrik tidak hanya tiga macam melainkan ada empat
macam yang lasim dibahas, yakni: tata letak berdasarkan lokasi
material tetap (fixed
position layout),
tata letak berdasarkan aliran produksi (product
layout),
tata letak berdasarkan fungsi atau macam proses (process
layout),
dan tata letak berdasarkan kelompok produk (group
layout).
1.Tata
letak berdasarkan fungsi atau macam proses (process
layout)
Pengaturan tata letak dengan cara
menempatkan segala mesin/peralatan yang memiliki tipe/ jenis sama
kedalam satu departemen. Jenis tata letak process
layout sangat cocok untuk
industri yang sifatnya menerima job
order dengan jenis produk
yang bervariasi/jenis produk banyak dan volume produksi rendah. Pada
umumnya industri kecil lebih cocok menggunakan jenis tata letak
seperti ini.
2.
Tata letak berdasarkan aliran
produksi (product layout)
Mesin/peralatan produksi diatur sesuai
dengan urutan proses pengerjaan produk/komponen. Pengaturan jenis ini
biasanya digunakan untuk membuat produk dalam jumlah yang banyak
secara terus menerus dalam waktu produksi yang lama dan variasi/jenis
produk yang dibuat tidak banyak.
Untuk industri/perusahaan yang membuat
produk secara massal dalam waktu relatif panjang (terus menerus) dan
tidak tergantung pesanan, maka jenis tata letak yang sesuai adalah
product layout.
3.Tata letak berdasarkan kelompok
produk (group
layout).
Tata letak kelompok produk adalah
mengelompokan produk atau komponen yang akan dibuat berdasarkan
kesamaan dalam proses, bentuk, mesin, atau peralatan yang dipakai.
Tata letak ini merupakan kombinasi tipe tata letak produk dan proses.
4.
Tata letak berdasarkan lokasi
material tetap (fixed
position layout)
Pada tipe ini, material atau
komponen/produk utamanya tinggal tetap pada posisinya sedangkan
sarana produksi (mesin/peralatan, manusia,dsb) bergerak menuju lokasi
material. Tata letak tipe ini sering digunakan untuk membuat produk
dengan ukuran besar seperti: perakitan pesawat terbang, kapal laut
dsb.
2.jenis
alat dan fungsinya dalam penanganan
material
Semua
peralatan material handling diklasifikasikan
ke dalam tiga tipe utama yaitu: Conveyor (ban
berjalan), Crane (derek),
dan trucks (alat
angkut/kereta).
a. Conveyor
Conveyor digunakan
untuk memindahkan material secara kontinyu (berkelanjutan) dengan
jalur yang tetap.
Wire
mesh conveyors
Lineshaft roller conveyor
b. Cranes dan Hoists
Cranes (derek)
dan Hoists (kerekan) adalah peralatan yang digunakan
untuk memindahkan beban secara terputus-putus/patah-patah dengan area
terbatas. Tipe cranes dan hoists juga banyak macamnya.
Tipe cranes terdiri dari: jib crane, bridge
crane, gantry crane, tower crane, stacker crane, dan sebagainya.
c.
Trucks
Trucks
yang digerakkan tangan atau mesin dapat memindahkan material dengan
berbagai macam jalur yang ada. Termasuk dalam kelompok truck antara
lain, forklift trucks, fork trucks, trailer trains, automated guided
vehicles (AGV), dan sebagainya.
Hand Truck
Forklift Truck
Automated Guided Vehicles
3.JENIS-JENIS PERALATAN RIGGING
Rigging adalah suatu metoda untuk menangani material beban besar dengan menggunakan tali, baik tali dari serat sintetik ataupun tali serat baja atau sling.adapun jenis-jenis peralatan rigging antara lain :
Jenis sling yang digunakan diberbagai industry khususnya industry berat macam-macamnya adalah :
Keempat jenis sling tersebut digunakan sesuai dengan kondisi lapangan, kebutuhan customer pada saat aplikasinya nanti dan fungsinya sendiri. Langsung saya akan saya bahas yang pertama yaitu wire rope sling.
1. WIRE ROPE SLING
Wire rope adalah Tali baja yang terbuat dari beberapa WIRE yang dipilin membentuk STRAND, lalu beberapa strand tersebut dipilin mengelilingi CORE untuk membentuk sebuah wire rope.
Wire Rope Sling adalah Wire rope yang salah satu atau kedua ujungnya sudah diterminasi atau dibuat mata. Wire rope sling ini banyak digunakan di lapangan untuk aplikasi mengangkat barang ( Lifting ), menarik ( Towing ), menambat kapal ( Mooring ), mengikat ( Lashing(choker) ) dan masih banyak lagi.
Pembuatan wire rope sling sifatnya customized, yang berarti wire rope sling ini dapat difabrikasi sesuai dengan spesifikasi dan kebutuhan user di lapangan. Karena sifatnya yang dibuat sesuai dengan pesanan user, maka diperlukan data-data untuk membuat wire rope sling tersebut. Data-data yang diperlukan untuk membuat wire rope sling adalah sebagai berikut :
- Spesifikasi Wire Rope itu sendiri ( Konstruksi, Core, Asal, Ukuran, Putaran, Finishing )
- Jenis Terminasi apa yang ingin digunakan.
- Berapa Jumlah terminasi yang akan dibuat pada wire rope sling nantinya, hanya di satu ujungnya atau dikedua ujungnya.
- Untuk terminasi mata : ( Berapa diameter besar matanya, Menggunakan thimble atau tidak, Menggunakan aksesoris tambahan atau tidak seperti Hook, Masterlink, Ring ).
- Berapa panjang jadi yang diminta user.
- Untuk Multi Legged Sling, berapa jumlah kaki yang dibutuhkan.
- Berapa set sling yang dibutuhkan.
Jenis sling yang digunakan diberbagai industry khususnya industry berat macam-macamnya adalah :
Keempat jenis sling tersebut digunakan sesuai dengan kondisi lapangan, kebutuhan customer pada saat aplikasinya nanti dan fungsinya sendiri. Langsung saya akan saya bahas yang pertama yaitu wire rope sling.
1. WIRE ROPE SLING
Wire rope adalah Tali baja yang terbuat dari beberapa WIRE yang dipilin membentuk STRAND, lalu beberapa strand tersebut dipilin mengelilingi CORE untuk membentuk sebuah wire rope.
Wire Rope Sling adalah Wire rope yang salah satu atau kedua ujungnya sudah diterminasi atau dibuat mata. Wire rope sling ini banyak digunakan di lapangan untuk aplikasi mengangkat barang ( Lifting ), menarik ( Towing ), menambat kapal ( Mooring ), mengikat ( Lashing(choker) ) dan masih banyak lagi.
Pembuatan wire rope sling sifatnya customized, yang berarti wire rope sling ini dapat difabrikasi sesuai dengan spesifikasi dan kebutuhan user di lapangan. Karena sifatnya yang dibuat sesuai dengan pesanan user, maka diperlukan data-data untuk membuat wire rope sling tersebut. Data-data yang diperlukan untuk membuat wire rope sling adalah sebagai berikut :
- Spesifikasi Wire Rope itu sendiri ( Konstruksi, Core, Asal, Ukuran, Putaran, Finishing )
- Jenis Terminasi apa yang ingin digunakan.
- Berapa Jumlah terminasi yang akan dibuat pada wire rope sling nantinya, hanya di satu ujungnya atau dikedua ujungnya.
- Untuk terminasi mata : ( Berapa diameter besar matanya, Menggunakan thimble atau tidak, Menggunakan aksesoris tambahan atau tidak seperti Hook, Masterlink, Ring ).
- Berapa panjang jadi yang diminta user.
- Untuk Multi Legged Sling, berapa jumlah kaki yang dibutuhkan.
- Berapa set sling yang dibutuhkan.
2. CHAIN SLING
Chain sling dalam bahasa indonesia disebut juga rantai sling. Dalam artiannya menurut wikipedia rantai adalah serangkaian link yang terhubung biasanya terbuat dari logam. Sebuah rantai bisa terdiri dari 2 atau bahkan lebih dari 2 link yang berangkaian.
Kegunaan dari rantai yaitu :
- Rantai dirancang untuk mengangkat, menarik, mengikat (Choker) dan mengamankan sesuatu.
- Rantai dirancang untuk membantu menggerakkan mesin (biasa
digunakan pada roller mesin).
Kegunaan dari Chain sling yaitu untuk aplikasi mengangkat dan menarik.
Untuk membuat Chain Sling dibutuhkan data-data yang berkaitan agar chain sling yang dipesan customer nantinya tidak salah ukurannya dan aksesoris yang digunakannya atau faktor lain. Data-data yang dibutuhkan sebelum membuat chain sling adalah sebagai berikut :
- Ukuran diamater rantai atau kapasitas chain sling.
- Banyaknya jumlah kaki sling pada chain sling nantinya.
- Panjang jadi chain sling.
- Aksesoris atau fitting lain yang dibutuhkan atau ditambahkan
pada chain sling ( Hook, Ring, Masterlink, Shackle, dll)
Sedangkan macam-macam dari chain sling bentuknya adalah sebagai berikut :
3. WEBBING SLING
Jenis alat angkat yang ketiga adalah webbing sling. Webbing sling atau yang sering disebut juga dengan sling belt adalah alat pengganti wire rope sling atau chain sling dalam aplikasi angkat (Lifting) dan mengikat (Choker).
Kenapa dianggap sebagai pengganti? tentunya webbing sling mempunyai kelebihan, karena dapat menggantikan wire rope sling dan chain sling. Kelebihan atau keuntungan dari webbing sling adalah :
- Lebih ringan sehingga mudah dan aman digunakan.
- Lebih flexible.
- Tidak berkarat.
- Tidak merusak atau membuat kotor barang yang diangkat.
- Mudah dilakukan inspeksi.
Untuk gambar dari webbing sling dan spesifikasinya adalah sebagai berikut :
4. ROUND SLING
Jenis Sling yang terakhir adalah round Sling. Round Sling adalah Synthetic Sling yang dibungkus lagi dengan pembungkus dari Synthetic dan dibentuk melingkar.
Keuntungan dari Round Sling ini adalah sebagai berikut :
- Lebih tahan lama.
- Jika mengangkat dengan posisi Choker, posisi angkat lebih sempurna. Gambar webbing sling diatas terdapat contoh mengangkat secara choker.
- Untuk kapasitas angkat yang besar, Round Sling lebih tipis
dan ringan dibandingkan dengan dengan Synthetic Sling yang lain.
BIAYA PENANGANAN MATERIAL
1.TUJUAN DIBUATNYA PERENCANAN PENANGANAN MATERIAL
Ongkos Material Handling (OMH) adalah suatu ongkos yang timbul akibat adanya aktivitas material dari satu mesin ke mesin lain atau dari satu departemen kedepartemen lain yang besarnya ditentukan sampai pada suatu tertentu (Sutalaksana, 1997). Satuan yang digunakan adalah Rupiah/Meter Gerakan. Tujuan dibuatnya perencanaan Material Handling adalah:
- Meningkatkan Kapasitas
- Memperbaiki kondisi kerja
- Memperbaiki pelayanan pada konsumen
- Meningkatkan kelengkapan dan kegunaan ruangan
- Mengurangi ongkos
Tujuan utama dari perencanaan material handling adalah untuk mengurangi biaya produksi. Selain itu, material handling sangat berpengaruh terhadap operasi dan perancangan fasilitas yang diimplementasikan. Beberapa tujuan dari sistem material handling antara lain (Meyers, F.E.):
- Menjaga atau mengembangkan kualitas produk, mengurangi kerusakan dan memberikan perlindungan terhadap material.
- Meningkatkan keamanan dan mengembangkan kondisi kerja.
- Meningkatkan produktivitas.
- Meningkatkan tingkat penggunaan fasilitas.
- Mengurangi bobot mati.
- Sebagai pengawasan persediaan.
2.RUANG LINGKUP BIAYA PERENCANAAN
MATERIAL HANDLING
A. BIAYA INVESTASI
- harga pembelian alat
- komponen alat bantu
- biaya instalasi
b. BIAYA OPERASI
- biaya perawatan
- biaya bahan bakar
- biaya tenaga kerja (upah & jaminan kecelakaan kerja)
3. CARA
MENGHITUNG OMH (ONGKOS MATERIAL HANDLING)
CONTOH
PERHITUNGAN ONGKOS MATERIAL:
CONTOH
SOAL:`sebuah
alat angkut forklift dibeli dengan harga Rp. 10.000.000 diharapkan
dapat umur ekonomis selama 5 tahun. Biaya bahan bakar Rp. 15.000 /
5jam pemakaian. Biaya perawatan Rp.7.000/ jam. Jika forklift berjalan
rata-rata 10000 meter perhari. Tentukan OMH nya jika diasumsikan
forklift beroperasi 200 hari dalam setahun sedangkan upah operator
Rp. 10.000 / jam
PENYELESAIAN:
A. Menentuakan
depresiasi dengan menggunakan depresiasi garis lurus
= biaya
angkut :(umur
ekonomis x beroprasi x bb.jam)
= Rp.
10.000.000 : ( 5
x 200 x 5)
= Rp.2000
B.
menentukan jarak angkut angkut tiap jam
= jarak
rata-rata perhari : waktu
operasi perhari
= 10000 : 5
= 2000
c.menentukan
total biaya
=
b.perawatan+b.bahan bakar/jam+depresiasi+b.operator
= 7000
+ 15000 / 5 + 2000 + 10000
=
22000
d.menentukan
omh
= total
biaya : jarak
angkut tiap jam
= 22000:2000
= 11
Dua
peralatan material handling, hand truck dan forklift digunakan untuk
memindahkan produk A dan B. Pilih dari peralatan tersebut yang lebih
hemat untuk dipakai, jika karakterisasi produk dan spesifikasi
peralatan sbb:
Produk
yang dipindahkan
|
Volume
(cm)
|
Jarak
Perpindahan
|
Satuan
yang dipindahkan
|
A
|
30x15x15
|
150
m
|
230/hari
|
B
|
60x60x60
|
75m
|
260/hari
|
Peralatan
|
Maksimum
Volume (cm)
|
Biaya
Loading & Unloading
|
OMH
|
Handtruck
|
150x90x120
|
Rp.50000
|
Rp.2000
|
Forklift
|
120x120x120
|
Rp.25000
|
Rp.5000
|
Penyelesaian
Langkah
1 Menentukan Kapasitas peralatan
Produk
A:
Handtruck = 150x90x120 : 30 x15x15
= 240 unit
Forklift = 120x120x12 : 30x15x15
= 256 unit
Produk
B
Handtruck = 150x90x120 : 60x60x60
=
7.5 unit
Forklift = 120x120x120 : 60x60x60
= 8 unit
Langkah
2 menentukan frekuensi perpindahan
rumus:
Frekuensi
= Satuan Yang diangkut : Kapasitas alat angkut
Produk
A :
Frekuensi
Handtruck A = 230 : 240
= 0,958 atau 1
Frekuensi
Forklift A = 230 : 256
= 0,898 atau 1
Produk
B :
Frekuensi
Handtruck B = 260 : 7,5
= 35
Frekuensi
Forklift B = 260 : 8
= 33
Langkah
3 Menentukan Biaya Pemindahan
rumus
:
Handtruck/Forklift
= (F.produk A x biaya load/unload) + (omh x jarak pindah x
F.produk A x 2)
Produk
A :
Handtruck = ( 1 x 50000 ) + ( 1500 x 150 x 1 x 2)
= 500.000
Forklift = ( 5 x 50000) + ( 1500 x 75 x35 x 2 )
= 9.625.000
Total
Handtruck = A + B
= 500.000 + 9.625.000
Produk
B
Handtruck
= ( 1 x 25000) + ( 7500 x 150 x 2)
= 2.275.000
Forklift
= ( 33 x 25000) + ( 75000 x 75 x 33 x 2)
= 38.000.000
Total
Forklift = A + B
= 2.275.000 + 38.000.000
= 40.225.000
Senang bisa berkunjung ke blog ini, salam sukses
BalasHapusDistributor Wire Rope
Terima kasih untuk informasinya, salam sukses
BalasHapusJual Tali Tambat